Kenali 6 Tiang Bersejarah di Raudhah

6 Tiang Raudhah Masjid Nabawi

Anda mau umroh? Pastikan pada waktu ke Raudhah di Masjid Nabawi Anda mengenal 6 tiang bersejarah di Raudhah Masjid Nabawi. Setelah sampai di Raudhah, pastikan Anda bisa mengenali dan mengetahui sejarah tiang-tiang tersebut.

Raudhah merupakan tempat yang sangat mustajab bagi kita untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda:

ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุจูŽูŠู’ุชูู‰ ูˆูŽู…ูู†ู’ุจูŽุฑูู‰ ุฑูŽูˆู’ุถูŽุฉูŒ ู…ูู†ู’ ุฑููŠูŽุงุถู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู

Artinya: โ€œAntara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga.โ€ (HR Bukhari dan Muslim).

Lokasi Raudhah ini ada di antara makam Rasulullah SAW dan mimbarnya. Luasnya sekitar 144 meter persegi dan ditandai dengan pilar/tiang warna putih berornamen khas.

Diantara tiang-tiang tersebut ada 6 (enam) tiang yang perlu kita ketahui bersama sehingga pada waktu berziarah, kita bisa memahami sejarah dan maknanya.

Video berikut memberitahukan letak tiang-tiang tersebut:

YouTube player

1. Tiang Aisyah

Tiang (Usthuwaanah) Aisyah terletak di tengah Raudhah. Tiang ini merupakan tiang ketiga dari mimbar dan dinding makam Rasulullah. Diatasnya tertulis โ€œUsthuwaanah Aisyahโ€ dalam bahasa Arab. Juga disebut sebagai Usthuwaanah Muhajirin karena awalnya orang-orang Muhajirin tinggal berdekatan dengan tempat ini. Ada juga yang menyebutnya Usthuwaanah Al-Qurโ€™ah.

Rasulullah bersabda โ€œAda tempat yang sangat penting di dalam Masjid Nabawi yang mulia, jika seorang mengetahuinya, mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar bisa salat di sana.โ€ Hadits Riwayat Imam Tabrani.


Pariwara

Ayo berangkat haji melalui Paket Haji Tanpa Antri Tanur Muthmainnah. Visa Mujamalah Syarkiyah, Lebih MURAH dan lebih NYAMAN/MEWAH dibanding Haji Furoda. Garansi Uang Kembali jika visa tidak terbit. Klik disini untuk info lengkapnya.


Secara spesifik, Bunda Siti Aiyah tidak pernah memberitahukannya. Namun para sahabat kemudian memperhatikan Abdullah bin Zubair RA, keponakan Aisyah, yang salat dekat tiang Aisyah. Nabi Muhammaad SAW sendiri pernah mengimami salat dari titik ini selama beberapa hari setelah perubahan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Kabah di Masjidil Haram.

2. Tiang Mukhallaqah

Jabir meriwayatkan sebagaimana hadis Bukhari bahwa, Nabi SAW bersandar pada sebatang pohon kurma ketika melakukan khutbah Jumat. Namun kaum Anshar kemudian menawarkan kepada Nabi SAW untuk membuat sebuah mimbar yang terdiri dari tiga anak tangga. Ketika Nabi duduk di atas mimbar untuk berkhutbah, para sabahat mendengar tangisan pohon kurma tersebut.

Saat itu Nabi SAW mendekati pohon kurma dan memeluknya sehingga pohon tersebut tenang kembali. Pohon kurma ini menangis karena tidak lagi digunakan untuk mengingat Allah SWT. Sejak saat itu pohon kurma ini diberi pewangi Khaluq. Tiang di mana pohon kurma itu dulu berada kemudian dinamakan tiang Mukhallaqah. Tiang ini juga dikenal dengan sebutan usthuwaanah Hannnah, tiang yang menangis.

3. Tiang Taubah

Terletak di antara tiang Aisyah dan tiang As-Sarir (dinding makam Rasulullah). Tiang ini dikenal juga dengan nama tiang Abu Lubabah. Abu Lubabah adalah salah seorang sahabat Rasulullah yang memohon taubatnya kepada Allah SWT. Beliau berdiri dekat tiang ini sambil memohon taubatnya.

4. Tiang As-Sarir

Kata As-Sarir berarti tempat tidur. Tiang ini terletak di sebelah timur atau di samping tiang at-Taubah, menempel dengan dinding makam Rasulullah SAW. Di dekat tiang ini, Rasulullah SAW biasa beriktikaf.

5. Tiang Al-Haras (Penjagaan)

Tiang ini menempel pada dinding makam Rasulullah SAW, sebelah utara tiang As-Sarir. Tiang ini memiliki sejarah karena di situlah para sahabat mengawal Rasulullah SAW dan menjadikan sebagai pos keamanan untuk menjaga keselamatan dan keamanan Rasulullah SAW, hingga datang jaminan keamanan dari Allah SAW. Tiang ini juga disebut usthuwaanah Ali, sebab ia yang paling sering bertugas menjaga pintu.

6. Tiang Al-Wufud

Letaknya paling utara dari tiang As-Sarir dan tiang Al-Haras, menempel dengan dinding makam Rasulullah SAW. Tiang ini asalnya tempat Rasulullah SAW menerima tamu pentingnya, baik petinggi-petinggi Arab maupun orang mulia dan terkemuka dari para sahabat.

Hingga saat ini semua tiang-tiang bersejarah tersebut hingga kini masih tetap dipelihara dan ada di tempatnya. Setiap jemaah yang berkesempatan mengunjungi Raudhah bisa menyaksikannya.

Semoga kita bisa semua bisa mengunjunginya segera. Aamiin yaa Robbal Aalamiin

Silahkan share melalui: