Beberapa kali saya mendapatkan “kritikan” seperti judul artikel ini. Jika memang tidak mampu, janganah dipaksakan. Nanti malah mudaratnya jadi lebih besar dibandingkan manfaatnya. Begitu alasannya.
Apa benar seperti itu?
Di artikel lain, kita pernah membahas tentang masalah Apakah Umroh itu Wajib atau Sunnah?. Secara umum, bisa disimpulkan bahwa ibadah umroh itu wajib, minimal sekali seumur hidupnya, bagi setiap muslim yang mampu.
Apa yang dimaksud dengan mampu? Mampu disini adalah mampu dari biaya, waktu, kesehatan sehingga kita bisa melaksanakannya. Jadi, jika seseorang memiliki uang senilai 1 paket umroh, bisa meluangkan waktu minimal 9 hari dan dalam keadaan sehat serta situasi aman sehingga ia bisa melaksanakan umroh, maka seseorang itu dikatakan mampu.
Bagaimana dengan ibadah lain?
Semua ibadah yang diwajibkan bagi umat muslim seperti sholat dan puasa membutuhkan pengorbanan, minimal pengorbanan waktu dan tenaga. Agar mampu melakukan sholat dan puasa, kita sudah dilatih sejak kecil oleh orang tua dan keluarga kita sehingga setelah mencapai usia aqil baligh kita menjadi terbiasa melakukannya. Bahkan ada orang tua yang menghukum anaknya jika tidak mau melaksanakan sholat shubuh. Di kasus lain, iika tidak puasa, tidak akan dibelikan baju lebaran…
Dari uraian diatas, tersirat bahwa ibadah itu harus dipaksakan! Karena jika tidak dipaksakan, potensi pelanggaran sehingga berdosa bisa terjadi.
Pariwara
Umrah Ramadhan sekaligus Iktikaf 10 hari, Sholat Idhul Fitri di Masjidil Haram dan Lebaran di Madinah. Klik disini untuk info lengkapnya.
Kok dipaksa?
Di sisi lain, ada orang yang sebenarnya secara kasat mata tidak mampu membeli barang-barang mahal seperti sepeda motor/mobil, tetapi dia memaksakan diri untuk membelinya tersebut walaupun harus mencicil. Alasannya kalau tidak punya maka tidak bisa membahagiakan keluarga, tidak nyaman jika bepergian dan alasan-alasan lain. Bahkan ada yang mau melakukannya walaupun terpaksa melibatkan riba.
Apakah jika kita tidak memiliki kendaraan akan berdosa?
Umroh itu ibadah wajib dan banyak hadits yang menyatakan faedah dari umroh. Rasulullah pun mencontohkan ibadah umroh ini dalam kehidupan beliau, sehingga tentu saja jika kita melakukannya juga akan mendapatkan pahala. Lalu, apa salahnya jika mencoba memaksakan diri untuk beribadah umroh walaupun harus mencicil untuk pembayarannya?
Kesimpulannya
Insya Allah dari uraian diatas, Anda bisa mengambil kesimpulannya sendiri. Alhamdulillah, saat ini jika harus mencicil untuk berumroh, ada mekanisme Akad Muharabah yang tidak melibatkan riba.
Wallahu a’lam bis sawwaab.